 
                JAKARTA - Aktivis Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Adian Napitupulu mengatakan, mundurnya Anas Urbaningrum dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat merupakan sebuah kesalahan. 
Jika Anas ingin melawan, maka seharusnya dia tidak mundur dari partai berlambang bintang mercy itu, melainkan tetap bertahan dan terus 'merawat' para loyalisnya di internal partai.
"Ketika Anas memilih keluar dari Partai Demokrat, maka seketika itu juga Anas menjadi orang luar partai. Sebagai orang luar partai, maka pembelaan terhadap Anas baik hukum maupun politik tidak lagi menjadi kewajiban partai secara institusional maupun loyalis-loyalis Anas dalam Partai Demokrat itu sendiri," kata Adian kepada Okezone, Sabtu (23/2/2013) malam. 
Dengan demikian, akibat pilihannya itu lanjut Adian, maka saat ini Anas benar-benar seorang diri, tanpa mesin politik apapun. 
"Disisi lain SBY tentu tidak akan memberikan ruang terlalu lama bagi Anas untuk melakukan pembusukan terhadap SBY maupun terhadap PD, karena itu tentu akan sangat mempengaruhi elektabilitas PD dalam proses tahapan Pemilu yang sedang berjalan," terangnya.
Untuk mencegah pembusukan dilakukan Anas, kata Adian, maka SBY dengan seluruh jejaringnya di KPK tentu akan segera mengeluarkan perintah penahanan atau mempercepat proses pendakwaan, persidangan lalu vonis.
Pendiri Forkot ini juga menambahkan, waktu pertarungan tentu akan sangat pendek, bisa jadi tidak akan lebih dari tiga bulan status Anas akan ditingkatkan. Terlebih pertengahan April DCS Bacaleg sudah dikeluarkan KPU.
"Apakah Anas akan gunakan waktu yang pendek ini untuk melawan habis-habisan? Secara tipikal Anas adalah lobbyis dan secara empirik ia tidak punya sejarah melawan. Sehingga sulit untuk berharap Anas tiba-tiba bisa melawan SBY habis-habisan terkecuali ia punya nyali singa untuk buka-bukaan dan bergabung dengan kekuatan-kekuatan anti SBY," pungkasnya.
(Rizka Diputra)