JAKARTA- Partai Demokrasi Indonesia PDI Perjuangan dengan tegas menolak rencana pemerintah untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam waktu dekat.
"Kalo posisi PDI Perjuangan jelas menolak kenaikan BBM," kata Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait di Jakarta Golf Club, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (14/4/2013).
Pria yang juga duduk di Komisi XI DPR ini mengakui bahwa keputusan terkait dengan kenaikan harga BBM cukup menyulitkan pemerintah.
Sebab, BBM bersentuhan langsung dengan kebutuhan pokok masyarakat. "Kita tahu itu adalah isu yang sensitif dan tidak mudah bagi pemerintah," sambungnya.
Kendati demikian, politikus yang lebih akrab disapa Ara ini mengungkapkan beberapa saran kepada pemerintah agar tidak meningkatkan harga BBM. Yakni dengan memaksimalkan pendapatan negara dari sektor lain.
"Sisa anggaran tiap tahun masih ada 30 Trilyun. Belum lagi dengan melakukan penerimaan bea keluar batu bara. Batu bara saja produksinya berapa. Jadi banyak cara untuk tidak menaikkan harga BBM. Tinggal bagaimana caranya mentaktisi ini," paparnya.
Sebelumnya, rencana penolakan kenaikan BBM juga dilakukan aktivis lintas generasi. Gelagat tersebut bisa dilihat dari dimulainya pembahasan dan konsolidasi dari setiap aktivis berbagai lintas generasi, aktivis buruh, mahasiswa hingga partai tentang kenaikan harga BBM.
Hal itu dibenarkan oleh salah satu aktvis Lintas Generasi (Tali Geni) Jeppri F Silalahi. Bahkan menurutnya, aksi penolakan kenaikan harga BBM kali ini akan jauh lebih dahsyat dari aksi penolakan kenaikan harga BBM tahun 2008 dan 2012.
(Carolina Christina)