KPK Cegah Bos AHRS ke Luar Negeri
JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPk) mengeluarkan surat cegah kepada bos perusahaan otomotif Asep Hendro Racing Sport (AHRS), Asep Yusuf Hendra Permana alias Asep Hendro, terkait kasus dugaan pemerasan oleh pegawai pajak.
Juru Bicara KPK, Johan Budi, mengatakan Asep dilarang bepergian ke luar negeri hingga enam bulan ke depan.
"Agar yang bersangkutan sewaktu-waktu diperiksa, tidak berada di luar negeri," kata dia di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2013).
Selain Asep Hendro, KPK juga mencegah Pargono Riyadi selaku Penyidik Pajak di Kanwil Pajak Jakarta Pusat, Rukmin Tjahyanto alias Andreas, Tri Joko Putranto, Wawan Firdaus, Sudiarto Budiyuwono. Surat cegah resmi berlaku terhitung sejak 15 April lalu.
Dalam kasus itu, KPK menetapkan status tersangka kepada Pargono. Dia disangka telah melakukan pemerasan kepada Asep.
Padahal, Asep Hendro mengaku sudah melakukan pembayaran pajak sesuai dengan yang ditentukan. Pargono pun dijerat dengan pasal pemerasan 12e atau pasal 23UU no 31 tahun 99 jo uu no 20 tahun 2001.Jo pasal 421 KUHP.
(Tri Kurniawan)
