Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mahasiswa Minta Konflik di Lampung Dihentikan

K. Yudha Wirakusuma , Jurnalis-Kamis, 25 April 2013 |21:45 WIB
Mahasiswa Minta Konflik di Lampung Dihentikan
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
A
A
A

JAKARTA- Ikatan Mahasiswa Lampung mendesak agar konflik, aksi kekerasan di Lampung dapat dihentikan. Pihak kepolisian diminta agar dapat memberikan rasa aman bagi para warga.

"Kami Meminta agar hukum ditegakkan dan mendukung tindakan tegas aparat kepolisian dalam membangun rasa aman dan ketertiban umum," kata Koordinator Ikatan Mahasiswa Lampung, Rahmat Sholeh dalam pesan elektroniknya, Kamis (25/4/2013).

Khususnya, kata Rahmat, dalam kasus tambak udang Brantasena yang melibatkan konflik dua kubu petambak, mendukung inisiatif rekonsiliasi dan perdamaian dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan niat baik untuk memadamkan potensi konflik serta memulai kerja sama.

"Khusus untuk Komnas HAM, agar bertindak objektif, tidak bias dan tidak memihak dalam menangani kasus-kasus konflik, khususnya terkait kasus kekerasan yang terjadi di Brantasena yang telah mengakibatkan petambak pro kemitraan terusir dan menjadi pengungsi. Agar nasib ribuan para petambak pengungsi ini menjadi perhatian bersama, mengembalikan mereka ke lokasi tambak semula sekaligus mengembalikan kehidupan para petambak pengungsi sebagaimana sebelumnya," paparnya.

Konflik yang terjadi di Bumi Bratasena, Lampung beberapa pekan lalu cukup menyita perhatian kita semua. Tanggal 12 Maret 2013 lalu terjadi bentrok antar petambak udang PT. Central pertiwi Bahari (CP Bahari). Bentrok terjadi karena adanya perpecahan antar petambak menjadi dua kubu yaitu petambak Forum Silahturahmi (Forsil) dan petambak Plasma Peduli Kemitraan (P2K) dan menewaskan tiga korban jiwa serta puluhan korban luka-luka.

"Kondisi anak-anak petambak yang mengungsi ini pun belum bisa melakukan aktivitas belajar seperti biasanya. Sekolah mereka terpaksa diliburkan karena kondisi masih mencekam dan tidak memungkinkan untuk belajar. Ada wacana bahwa akan didatangkan guru ke lokasi-lokasi pengungsian tersebut tetapi sepertinya belum dilakukan," tutupnya.

(K. Yudha Wirakusuma)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement