Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penghargaan untuk SBY Harus Dilihat Secara Proporsional

Wahyu Dwi Anggoro , Jurnalis-Jum'at, 24 Mei 2013 |13:49 WIB
Penghargaan untuk SBY Harus Dilihat Secara Proporsional
A
A
A

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyayangkan polemik tentang penghargaan internasional yang bakal diterima SBY. Dia meminta masyarakat melihatnya secara proporsional.
 
"Penghargaan itu sebenarnya untuk bangsa Indonesia yang diberikan melalui bapak presiden," terang Marty saat ditemui Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (24/5/2013).
 
"Kita harus proporsional. Masyarakat internasional mengapresiasi apa yang kita lakukan, tapi tentu mereka ingin yang lebih baik dari itu," tambahnya.
 
Marty menyebut, dengan mengkritik SBY, masyarakat seperti melukai diri sendiri. Sebab, saat ada pemberitaan negatif soal Indonesia masyarakat juga tidak suka. "Di masa lalu masyarakat internasional melihat Indonesia serba negatif dan kita gusar," pungkas Marty.
 
Seperti diketahui, SBY mendapat penghargaan World Statesman Award dari yayasan asal Amerika Serikat (AS) Appeal of Conscience Foundation. Penghargaan itu diberikan atas keberhasilannya mendorong toleransi umat beragama.
 
Namun, rencana penganugerahan penghargaan World Statesman Award kepada SBY pada akhir Mei 2013, menuai penolakan dari koalisi masyarakat sipil. Dalam jumpa pers kemarin, Koalisi mendesak SBY menolak pemberian penghargaan dari organisasi yang giat mempromosikan perdamaian, demokrasi, toleransi, dan dialog antarkepercayaan itu, karena bertolakbelakang dengan fakta di lapangan.
 
Setara Institue selaku salah satu elemen dalam koalisi masyarakat sipil mencatat ada beberapa peristiwa pelanggaran Kebebasan Beragama/Berkeyakinan. Untuk 2012 saja, tercatat ada 371 peristiwa dan hanya 264 yang diambil tindakannya.
 
Koalisi Masyarakat Sipil KKB dan Sobat KBB di antaranya beranggotakan Romo Benny Soesatyo (Pemuka Agama Kristiani), Todung Mulya Lubis (Praktisi Hukum), Alissa Wahid (Ketua Wahid Institute), Adnan Buyung Nasution (Praktisi Hukum), Jalaluddin Rachmat (Tokoh Syiah) Siti Musdah Mulia (Feminis) dan Edo Kondologit (Pemuda Papua).
 
Selain menggelar jumpa pers untuk menyatakan penolakan, Koalisi Masyarakat Sipil KKB dan Sobat KBB juga membuat petisi lewat online untuk mendukung penolakan supaya SBY tidak menerima penghargaan tersebut.

(Muhammad Saifullah )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement