BOGOR - Pertemuan 26 Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) beberapa waktu lalu di Bogor dianggap sebagai aksi makar terhadap Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali (SDA).
Namun, hal itu dibantah oleh ketua DPW PPP Jawa Barat, Rahmat Yasin. "Kalau hanya itu yang kami tanyakan, apakah itu makar? Di sebelah mana makarnya? Kami tidak menuntut siapapun lengser atau diberhentikan. Kami hanya meminta penjelasan dan pertanggungjawaban atas tindakan ketum yang cukup meresahkan kawan-kawan di bawah seperti cabang dan pimpinan anak cabang," jelasnya saat ditemui Okezone, Kamis (17/4/2014).
Rahmat menjelaskan, konsolidasi 26 DPW tersebut hanya untuk mempertanyakan kepada DPP atas tindakan SDA itu, kemudian meminta penjelasan atas sikap politik SDA mendatangi kampanye parpol lain. Lalu, konsolidasi tersebut juga sebagai langkah untuk meminta pertanggungjawaban atas dasar atau pertimbangan apa SDA hadir di kegiatan kampanye akbar partai lain di GBK.
"Pertemuan itu juga atas desakan cabang-cabang PPP, di mana ada 22 cabang mengirimkan surat kepada saya untuk meminta pertanggungjawaban sikap politik ketua umum," tukasnya.
(Susi Fatimah)