Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sutiyoso

Susi Fatimah , Jurnalis-Rabu, 03 Desember 2014 |13:43 WIB
Sutiyoso
Sutiyoso (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Letjen TBI (Purn) H. Sutiyoso adalah seorang politikus dan mantan pensiunan TNI berbintang tiga. Ia dikenal sebagai Gubernur Jakarta selama dua periode, 6 Oktober 1997-7 Oktober 2007.

Bang Yos, begitu ia akrab disapa oleh rakyat Jakarta merupakan pria kelahiran Semarang, 6 Desember 1944. Ia adalah anak keenam dari delapan bersaudara. Ia dikenal sebagai anak yang nakal dan sering berkelahi, hal itu dikarenakan ia memberontak dari didikan sang ayah Tjitrodihardjo yang keras.

Jalan takdir berkata lain, pada saat ada pembukaan pendaftaran AMN (Akademi Militer Nasional) di Magelang, Jawa Tengah. Akhirnya, ia telah membulatkan tekadnya. Ia akan menjadi seorang tentara. Sutiyoso nekat mendaftarkan diri dan mengikuti tes AMN, mulai dari tingkat Kodam Diponegoro. Lolos di tingkat Kodam, ia menjalani tes lanjutan di Bandung dan terakhir di Lembang (Bandung bagian Utara).

Segala tes itu ia lakukan tanpa sepengetahuan orangtuanya. Akhirnya, Sutiyoso diterima sebagai Prajurit Taruna (Pratar). Baru pada saat itulah, sekembalinya ia ke Magelang, ia menyurati orangtuanya kalau ia diterima menjadi Pratar di AMN Magelang.

Pada tahun 1971 Sutiyoso diwisuda menjadi seorang perwira muda TNI Angkatan Darat dengan pangkat Letnan Dua. Itulah awal kebahagiaan setelah tiga tahun digembleng dengan keras di kawasan Gunung Tidar (kampus AMN-Akademi Militer Nasional) Magelang, Jawa Tengah. Setelah menjalani pendidikan di kesatuan infantri, setiap perwira muda diberikan pilihan untuk memilih ke Kodam, Kopassus atau Infantri. Sutiyoso sendiri memilih ke Kopassus, karena merupakan pasukan elite.

Ketika menjadi Danrem 062 Suryakencana Bogor. Sutiyoso dinilai berhasil mengamankan pelaksanaan acara berskala internasional yang menjadi sorotan dunia, KTT APEC di Bogor pada tahun 1993. Ketika itu, para kepala negara dan kepala pemerintahan anggota APEC hadir, termasuk Presiden Amerika Serikat Bill Clinton. Pangkat kolonel Sutiyoso “pecah telur”, menjadi Brigjen.

Gubernur DKI Jakarta 1997-2007

Pada tahun pertama masa jabatan Sutiyoso sebagai Gubernur DKI Jakarta dari kurun waktu 1997-2007. Sutiyoso (1998) baru tercatat Rp 1,7 triliun, lalu naik hampir dua kali lipat di tahun kedua (1999) menjadi Rp 3,2 triliun dan tahun ketiga (2000) menjadi 4,1 triliun, kemudian naik lagi dua kali lipat di tahun keempat (2001) menjadi Rp 8,4 triliun dan tahun kelima (2002) sudah mencapai Rp 9,6 triliun.

Momentum sejarah mencatat nama Sutiyoso sebagai orang yang membidangi lahirnya angkutan umum masal TransJakarta. Keberadaan busway yang semula ditentang beberapa pihak terutamanya pengguna kendaraan pribadi karena mengurangi satu jalur jalan. Selain itu, pembangunan halte-halte busway juga mengakibatkan sebagian pepohonan yang berada di pembatas jalan ditebang.

Di lain pihak, busway disambut baik penggunanya karena dianggap lebih nyaman dari angkutan umum sejenis lainnya. Bukan hanya sebagai sarana transportasi perkotaan modern untuk angkutan masal, tetapi juga dapat berfungsi sebagai bus pariwisata kota. Busway yang melewati koridor II menempuh berbagai fasilitas pemerintah pusat terutama sisi barat Kompleks Sekretariat Negara, Jalan MH Thamrin, Monumen Nasional, Kantor Pemerintah DKI Jakarta, bekas Kantor Wakil Presiden Indonesia, Kedutaan Besar Amerika Serikat, dan Stasiun Gambir.

Peluncuran koridor II yang dilakukan pada 15 Januari 2006 bersamaan dengan koridor III dengan rute kawasan Harmoni hingga Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Koridor II sendiri menempuh rute terminal Pulogadung hingga kawasan Harmoni.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement