PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyebut persoalan maraknya prostitusi online, akibat dari sistem pendidikan yang salah. Perkembangan teknologi, mendorong wanita mempromosikan dirinya melalui media sosial internet, baik dilakukan secara terbuka maupun tertutup.
"Masalah ini akibat produk masyarakat kontemporer yang galau. Kegalauan itu disebabkan sistem pendidikan kita yang tidak mengajarkan anak kerja keras. Sistem pendikan kita hanya mengajarkan mengasah otak dan intelektualitasnya, sedangkan proses sebuah hidup yang sebenarnya tidak diajarkan,"kata bupati yang akrab dipanggil Kang Dedi ini.
Sistem yang salah memunculkan budaya instan. Hal ini sangat berkaitan dengan gaya hidup hedonis, terutama masyarakat yang tinggal di kota-kota besar.
Kang Dedi menyebutkan, dua kelas masyarakat yang dihasilkan akibat sistem pendidikan yang salah. Pertama masyarakat menengah yang galau, dan kedua, masyarakat kelas bawah yang galau.
"Masyarakat menengah yang galau mereka berkecukupan, anaknya tidak dilatih kerja keras. Akibatnya anak memiki segalanya, tapi mereka tidak punya watak kebahagiaan yang diraih dirinya, sehingga memicu dia datang ke tempat hiburan,” imbuhnya.
“Semakin tinggi kelasnya semakin tinggi frustrasi dia. Larinya mencari kepuasaan, dengan bergaul bebas, karena mereka bingung uangnya harus diapain," lanjutnya.