Kalau masyakat kelas bawah yang galau, lanjut dia, mereka ingin hidup yang seperti masyarakat menengah. Ingin memiliki mobil mewah, uang yang banyak, pakaian mahal dan berbagai fasilitas lainya. Akibatnya dia mencari semua itu dengan cara instan.
"Untuk meraih gaya hidup mewah tersebut, wanita mereka rela menjual diri. Ya, sebagian besar menjual diri bukan disebabkan faktor ekonomi, tapi juga karena gaya hidup," tambah Kang Dedi.
Oleh karenanya menurut Dedi, sistem pendidikan harus kembali pada dasarnya. Perempuan dikembalikan pada perannya yang lemah lembut. Ajarkan kembali mereka menjahit, menenun, membuat batik, memasak atau membantu ibunya di rumah. Begitu juga laki-laki kembali pada kodratnya. Ajarkan anak laki-laki berkerja keras.
"Jika mereka tidak punya kemampuan, bahkan terlalu dimanja. Saya yakin, larinya akan pada hal-hal negatif. Untuk itu, tak heran banyak perempuan yang tidak peduli akan harga dirinya. Mereka menjual diri untuk mendapatkan segalanya,” tuntasnya.
(Randy Wirayudha)