JAKARTA - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakui kondisi infrastruktur di wilayahnya yang berbatasan langsung dengan Timor Leste cukup memprihatinkan. Dari sisi infrastruktur, Indonesia jauh tertinggal dari negara tetangga.
"Kalau dari infrastruktur sebagai negara yang berdaulat, bangunan fisik Timor Leste jauh lebih baik dari Indonesia. Pos jaga saja jauh berbeda. Jauh sekali," ujar Karo Humas Pemprov NTT, Lambertus L Ibi Riti, saat berkunjung ke redaksi Sindo Weekly belum lama ini.
Dia menjelaskan, ada lima kabupaten di NTT yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, yakni Alor, Kupang, Timor Tengah Utara, Belu, dan Malaka. Sedangkan wilayah Rote dan Sabu berbatasan dengan Australia.
Tidak memadainya infrastruktur tentunya berpengaruh pada kehidupan masyarakat di perbatasan. Lambertus mengungkapkan, kesejahteraan masyarakat Indonesia juga kalah jauh dari mereka warga negara Timor Leste.
"Di kita (Indonesia) listrik, jalan, dan air bersih saja susah. Belum lagi kalau kita liat kehidupan masyarakat perbatasan itu sangat-sangat memprihatinkan karena tingkat kesejahteraannya terbatas," ungkapnya.
Lambatnya pembangunan di wilayah perbatasan, karena area itu merupakan wewenang pemerintah pusat. Pemerintah daerah, menurutnya, tidak dalam konteks membangun daerah perbatasan melainkan membantu masyarakat di sana dengan program pro-rakyat.
"Dalam konteks ini kami tidak mengatakan bahwa ada intervensi pemerintah daerah ke pusat. Kami tetap usulkan ke pemerintah pusat, itu kewenangan pemerintah pusat," pungkasnya.
(Risna Nur Rahayu)