Dua Prajurit Tertembak, Panglima TNI: Jangan Terprovokasi!
SIDOARJO - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengintruksikan seluruh prajuritnya tidak terprovokasi kasus penembakan dua anggota Kodam Tiga Siliwangi saat berada di Lubuklinggau Sumatera Selatan. Gatot mengatakan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Kapolri untuk menginvestigasi kasus tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Gatot seusai menyaksikan pertandingan sepakbola Piala Jenderal Sudirman antara PS TNI melawan Surabaya United di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (15/11/2015) malam.
Tim investigasi tersebut diharapkan segera mengungkap kasus penembakan terhadap dua anggota TNI. “Sebagai panglima TNI, saya meminta para prajurit agar tidak terprovokasi dan mempercayakan kasus ini pada pimpinan,” ujar Gatot.
Pada kesempatan itu, dirinya menjelaskan kronologis kejadian yang mengakibatkan Kapten Edi yang tertembak di perut dan sersan Deden tertembak di paha.
Menurutnya, sebanyak delapan orang anggota Detasemen Intel Kodam Tiga Siliwangi mendapat tugas mengejar pelaku penadah pencurian mobil di wilayah Lubuklinggau.
Namun, saat di tengah pengamatan, kendaraan tim TNI dikepung tim Buser Polres Muara Enim dan memerintahkan penumpang mobil angkat tangan. Saat Kapten Edi dan Sersan Deden keluar mobil, dengan kondisi angkat tangan tanpa memegang senjata, tiba-tiba ditembak Tim Buser Polres Muara Enim.
Kejadian tersebut bermula dari seorang pria bernama Yuda yang tidak mengembalikan satu unit mobil Toyota Innova yang disewanya dari anggota Puskopad Dam III Siliwangi pada 14 Oktober 2015. Tersangka Yuda justru kabur setelah menjual mobil itu kepada penadah ke daerah Sumatera Selatan, sehingga anggota Kodam III Siliwangi melakukan pengejaran ke daerah itu.
(Angkasa Yudhistira)
