GARUT - Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, di luar dugaan banyak orang. 30 orang lebih meninggal dunia dan 22 dilaporkan masih hilang dalam bencana terjadi pada Senin 19 September 2016 dini hari. Kerugian materi, psikis, hingga sosial juga sangat besar.
Seorang warga Sukapadang, Elis (45) mengaku kaget atas peristiwa yang terjadi. Apalagi banjir bandang itu merenggut lima anggota keluarganya, dua di antaranya bahkan belum ditemukan.
Beberapa hari sebelum kejadian, Elis mengaku sempat diajak neneknya yang biasa dipanggil Oyoh untuk pindah tempat tinggal ke daerah Lapang Paris. Tapi, ia saat itu menolak karena Lapang Paris berdekatan dengan Sungai Cimanuk.
"Tiga hari sebelum kejadian Ma Oyoh bilang tinggal di sini saja karena di sini mah ramai. Saya bilang ah moal, sieun caah didieu mah engke paraeh (tidak mau, takut air sungai meluap nanti warga pada meninggal)," ujar Elis kepada Okezone, Sabtu (24/9/2016).
Saat itu, tak terpikir dalam benak Elis bahwa air Sungai Cimanuk akan benar-benar meluap. Ia saat itu hanya bercanda dan asal berucap. Bahkan Ma Oyoh saat itu membantah ucapan Elis bahwa di Lapang Pasir tidak akan terjadi banjir akibat meluapnya Sungai Cimanuk.