Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Fenomena Kanjeng Taat Pribadi, MUI: Ini Jahiliah Modern

Regina Fiardini , Jurnalis-Kamis, 29 September 2016 |05:58 WIB
Fenomena Kanjeng Taat Pribadi, MUI: Ini Jahiliah Modern
Dimas Kanjeng Taat Pribadi (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA - Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo, Jawa Timur disebut-sebut mampu menggandakan uang bagi para pengikutnya. Namun ternyata, penggandaan uang itu diduga hanya usaha tipu-tipu yang dilakukannya.

Terbukti, beberapa pengikutnya kini sadar dan sudah melaporkan perbuatan tersebut ke kantor polisi. Melihat kejadian tersebut, Ketua Dewan Penasehat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Ridwan menilai Indonesia saat memasukki zaman jahiliah.

"Kan ada istilah jahiliah modern, jahiliah di zaman nabi sebelum Islam dan jahiliah modern. Nah, ini termasuk jahiliah modern," kata Cholil saat dihubungi Okezone, di Jakarta, Kamis (29/9/2016).

Banyaknya orang cerdas seperti Polri, TNI hingga mantan anggota DPR menunjukkan bahwa ini merupakan fenomena bahwa iman orang Islam di Indonesia masih lemah. Sebagai contoh, saat ini saja ada orang yang berdasi, pakai mobil lalu datang ke makam kemudian menyembah kuburan.

"Fenomena itu fenomena bahwa iman orang Islam, umat Islam Indonesia ini mayoritas lemah. Karena iman lemah maka dia mudah diperdaya oleh janji-janji yang menghasilkan kekayaan secara cepat mendadak yang supranatural yang dipahami oleh akal. Kenyataannya ada kan? Dia pakai dasi, dia pakai mobil tapi akidahnya sesat," ujarnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement