MOGADISHU – Perompak Somalia akhirnya membebaskan 26 pelaut asal beberapa negara di Asia yang disandera sejak 2012. Selama ini, 26 orang tersebut disandera di sebuah desa kecil setelah kapalnya dibajak di Samudera Hindia, dekat Seychelles pada Februari 2012.
Para pelaut tersebut berasal dari China, Filipina, Kamboja, Indonesia, Vietnam, dan Taiwan. Mereka menjadi korban penculikan ketika aksi perompak Somalia tengah ganas-ganasnya di perairan yang menghubungkan Benua Afrika dan Asia tersebut.
“Mereka ada di sini. Mereka akan diterbangkan ke Nairobi, Kenya. Saya tidak tahu apakah pembebasan tersebut melibatkan uang tebusan,”ujar Wali Kota Galkayo, Hirsi Yusuf Barre, seperti dimuat Reuters, Minggu (23/10/2016).
Barre menambahkan, kapten kapal tersebut tewas dalam insiden pembajakan. Sementara dua orang rekan pelaut itu meninggal karena sakit selama disandera. Kapal yang dibajak tersebut telah ditenggelamkan oleh para perompak.
Para pelaut disandera di Dabagala, sekira 400 kilometer dari Ibu Kota Mogadishu. Wilayah tersebut merupakan wilayah penangkapan ikan tradisional di Somalia. Wilayah tersebut juga menjadi basis utama para perompak Somalia.
Aksi pembajakan oleh perompak Somalia mulai surut dalam tiga tahun terakhir. Kehadiran kapal tempur dari komunitas internasional diyakini menjadi salah satu faktor surutnya perompakan. Para perusahaan ekspedisi juga mulai menyewa pasukan keamanan sendiri demi menjaga kapalnya dari aksi pembajakan di laut.
(Wikanto Arungbudoyo)