PADANG - Koordinator Sakorlak PB Sumbar, Ade Edwar memberikan peringatan kepada warga yang melewati Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) karena kondisi di Sumatera Barat tergolong belum aman untuk bencana alam terutama longsor.
"Ini disebabkan karena kondisi tanah belum stabil, pascagempa yang membuat tanah-tanah perbukitan labil dan ditambah cuaca hujan yang membuat tanah menyetabilkan kedudukan atau lebih dikenal dengan longsor," ujar Ade (12/11/2009).
Ada 1.000 lebih titik rawan longsor di Sumbar ini, terutama dikawasan Agam, Pariaman dan Padang Pariaman, selain itu Jalinsum Padang-Solok (Sitinjau Lauik) dan Padang-Bukittinggi (Silaiang) dan Sumbar-Riau ini daerah yang sering longsor.
"Sejak terjadi gempa banyak terjadi keretakan di daerah perbukitan, tanah-tanah banyak terbuka dan jika hujan turun itu akan menguras tanah tersebut dan akibatnya longsor. Bagi pengendara untuk berhati-hati atau lebih baik menunda keberangkatanya terlebih dahulu kalau cuaca buruk," katanya.
Bagi yang tinggal didaerah lereng dan kaki bukit untuk was-was karena setiap saat bencana selalu mengintai, apalagi kondisi saat ini masih terjadi gempa.
"Jangan sampai terjadi lagi seperti Padang Pariaman dan Agam, sudah selamat dari gempa tapi dari longsor yang membuat saudara kita banyak menjadi korban," ulasnya.
Untuk menghindari dampak korban jiwa tim Sakorlak PB Sumbar terus siaga 24 jam, baik itu Sakorlak sendiri, tim SAR dan Tagana siaga dan tim-tim lainnya, baik Provinsi sampai Kabupatena dan Kecamatan. Â
(Fitra Iskandar)