Berikut Peran 6 Teroris yang Tertangkap

Siti Ruqoyah, Jurnalis
Jum'at 25 Juni 2010 16:42 WIB
Stop terorisme. (Foto: okezone)
Share :

JAKARTA - Enam teroris ditangkap oleh Densus 88 dalam pekan ini dari tiga tempat. Dari keenam yang tertangkap, satu orang tewas, yakni Yuli Harsono.

Berikut peran dari para teroris, seperti yang diungkap oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (25/6/2010).

Pertama, Abdullah Sonata Arman Kristianto alias Nata alias Andri alias Heri alias Eko Pramono Wibowo, masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Mabes Polri karena memiliki peran yang cukup kompleks di jaringan terorisme yang ada di Indonesia.

Beberapa perannya, yakni sebagai penanggung jawab awal pelatihan militer bersenjata di Aceh, dan melakukan survei lokasi untuk tempat latihan. Melakukan perekrutan, memasok senjata api, menguasai-memiliki senjata dan amunisi ilegal, serta pernah menyembunyikan DPO bom Bali I Dul Matin. Selama ini, Abdullah Sonata mencantumkan pekerjaannya sebagai pengajar bahasa Arab di kompleks Galaxy Bekasi.

Kedua, Heri Sigu alias Heri Amshory alias Johan Effendi alias A Roni alias M Nuruddin alias Abdul Fatah alias Jamalluddin alias M Al Anshori alias Aki Soghir. Heri menyembunyikan buron kepolisian Abdullah Sonata.

Heri juga memiliki rencana penyerangan terhadap salah satu kedutaan besar Eropa di Jakarta, dan institusi kepolisian, saat perayaan Hari Bhayangkara atau HUT Polri, 1 Juli mendatang.

Ketiga, Meidi alias Budiyanto. Bersama anaknya, Heri Sigu, Meidi menyembunyikan Abdullah Sonata.

Keempat, Agus Mahmudi alias Agus alias Zaid alias Sofyan. Sebagai tukang servis ponsel di Klaten, Agus berperan menyembunyikan informasi tentang keberadaan dan rencana Heri Sigu untuk membuat bom.

Kelima, Bintang Zuliardhi alias Anggara Nusantara alias Abang alias Anggara alias Banu. Berperan menyembunyikan informasi tentang keberadaan DPO Abdullah Sonata dan diduga menjual senjata kepada Abdullah Sonata pada akhir 2009. Sonata mengakui hal tersebut.

Keenam, Yuli Harsono. Mantan anggota TNI AD dengan pangkat terakhir Pratu dari Kesatuan Pusdikhub. Yuli dipecat dari dinas AD, karena melakukan tindakan pidana penjualan amunisi.

Selama di LP Sukamiskin, Yuli sempat dekat dengan Oman Abdurrahman, terpidana kasus bom Cimanggis tahun 2004. Setelah keluar dari penjara dia bergabung dengan jaringan Shogfir cs. Yuli merupakan tersangka penembakan dan penyerangan kantor polisi di Purworejo dan Kebumen pada Maret dan April 2010 yang menwaskan tiga anggota polisi.

Sebelum tewas dalam penggerebekan di Klaten kemarin, Yuli juga turut menyembunyikan DPO Abdullah Sonata. "Ketika ditangkap tersangka melakukan perlawanan dengan menembak petugas. Tapi tidak sampai melukai petugas. Petugas terpaksa melumpuhkan tersangka hingga meninggal dunia," kata Edward.

Dalam penggerebekann yang menewaskan Yuli itu, Densus menyita barang bukti berupa sejumlah rangkaian elektronik yang siap pakai dan belum dirangkai. Serta sejumlah peralatan pembuatan bom, serta senjata api tiga pucuk.

(Hariyanto Kurniawan)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya