Dipaksa Masuk Pesantren, Bocah 12 Tahun Kabur

Nanang Fahrudin, Jurnalis
Jum'at 24 September 2010 17:06 WIB
Foto: Nanang Fahrudin
Share :

BOJONEGORO – Gara-gara menolak dimasukkan ke pondok pesantren (ponpes), Tresna Tyas Rusdiana (12), warga Jalan Gajah Mada gg Surosentiko Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro kota kabur dari rumah. Sang ibu pun mendatangi Mapolres Bojonegoro dan meminta petugas mencari anaknya.
 
Menurut cerita Umi, ibu dari Tresna, anaknya sejak lulus dari Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kepatihan Bojonegoro pada Juni lalu, putrinya dimasukkan ke Ponpes Suci di Kabupaten Gresik. Tapi, entah kenapa Tresna selalu menolak hingga tidak kerasan tinggal di pondok.
 
Hingga akhirnya, pada Kamis (23/9) Tresna yang masih bocah itu nekat pergi dari rumah. Orang tua pun kebingungan mencarinya karena sampai Jumat (24/9) kemarin, putrinya tak juga ditemukan. Keluarga sudah mencarinya ke sejumlah kerabat, tapi tak jua ditemukan.
 
“Kami sudah bingung mau cari di mana anak saya,” kata Umi saat di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Mapolres, Jumat (24/9/2010).
 
Umi yang terlihat menitikkan air mata itu, tak henti-hentinya menyesali keputusannya memaksa anaknya masuk ponpes. Karena, sejak awal diketahui Tresna tak mau sekolah di Ponpes yang jauh dari rumahnya. Diakuinya, sejak dua bulan terakhir ini putrinya sempat mondok di Gresik . Tapi minggu lalu ia pulang dengan alasan tidak kerasan. “Waktu itu kami mendesaknya agar mau balik ke pondok. Tapi dia tidak mau,” katanya.
 
Mungkin karena terus dipaksa itulah Tresna nekat kabur dari rumah. Umi berharap anaknya segera kembali ke rumah dan berkumpul dengan keluarganya. Ia berjanji tidak akan memaksa anaknya untuk balik ke pondok di Gresik. “Kami ingin anak saya pulang,” katanya sambil membawa foto Tresna.
 
AKP MT Ariyadi Kasubag Humas Polres Bojonegoro menuturkan, pihaknya sudah menerima laporan dan menindaklanjuti. Pihaknya sudah mengontak polsek-polsek agar mencari keberadaan bocah yang baru berusia 12 tahun itu. “Kami sudah tindak lanjuti,” katanya.
 
Ariyadi berharap orangtua tidak selalu memaksakan kehendaknya. Karena sehari sebelumnya tia keluarga juga datang ke Mapolres dan melaporkan tiga anaknya yang hilang. Ternyata tiga siswa SDN I Kauman itu berada di sekitar Pasar Kalitidu, setelah sebelumnya berada di Cepu (Blora-Jateng).

(TB Ardi Januar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya