Dubes RI Kunjungi Kemenlu Korsel

JAKARTA - Indonesia secara resmi meminta verifikasi kepada Pemerintah Korea Selatan terkait dugaan keterlibatan intelijen negara itu atas pencurian data rahasia militer RI.

“Indonesia sudah meminta kami untuk memverifikasi fakta yang sebenarnya dan kami akan melakukannya. Kami akan segera memberikan kabarnya setelah verifikasi selesai,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korsel, Cho Byung-jae seperti dikutip Korea Times, Senin (21/2/2011).

Duta Besar RI Nicholas Tandi Dammen mengunjungi Kementerian Luar Negeri Korsel dan bertemu dengan Kepala Urusan Asia Selatan dan Pasifik Park Hae-yun, Senin pagi waktu setempat.

Permintaan verifikasi dari Indonesia dilakukan sehari setelah media Korsel ramai memberitakan dugaan pencurian dokumen militer Indonesia yang dilakukan tiga orang.

Mereka menyusup ke kamar salah satu delegasi RI di Hotel Lotte di Seoul, pada Rabu pekan lalu, dan mengambil komputer jinjing. Diduga ketiga orang itu adalah anggota National Intelligence Service (NIS). Informasi itu kemudian dibantah NIS dan menganggap tuduhan itu tidak berdasar.

Diketahui, berdasarkan rekaman CCTV, ketiga orang itu berwajah Asia.

Sebanyak 50 anggota delegasi RI dipimpin Presiden Susilo Bambvang Yudhoyono melakukan kunjungan ke Seoul pada Selasa, 8 Februari lalu. Salah atu agenda pembicaraan adalah rencana pembelian pesawat latih jet supersonic T-50 Golden Eagle buatan Negeri Gingseng itu.

(Anton Suhartono)