JAKARTA - Tim Advokasi Brawijaya IV yang diketuai oleh M. Mahendradatta mengemukakan, pisau yang dipakai pelaku untuk menusuk Raafi Aga Winasya Benjamin (17) memang sengaja dibawa pelaku ke dalam Cafe Shy Rooftop.
"Kalau dilihat dari lukanya, jenis pisau yang digunakan bersifat senjata, bukan pisau yang ada di tempat itu (Shy Rooftop). Diduga pisau ini senjata, artinya senjata tajam ada yang masuk ke tempat itu," ucap M. Mahendradatta di kantornya, Jalan RS Fatmawati Raya Nomor 22, Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (23/11/2011)
Mahendradatta menambahkan, manajemen Shy Rooftop harus benar-benar bisa menjaga masuknya seseorang dan masuknya barang tersebut.
"Artinya sudah ada senjata tajam bisa masuk ke restoran, kalau senjata tajam bisa masuk apalagi senjata api," tambahnya
Mahendradatta sangat menyayangkan terhadap Manajemen Shy Rooftop yang telah memberikan izin kepada siswa-siswa SMA Pangudi Luhur untuk masuk ke dalam tempat hiburan tersebut.
"Seharusnya manajemen melakukan ID check dengan melihat batas umur untuk masuk tempat tersebut, apalagi yang menjual alkohol ada kriteria tertentu untuk masuk ke dalam," tandasnya
Seperti diberitakan sebelumnya, Raafi Aga Minasya Benjamin (17) tewas setelah menjadi korban penusukan di tempat hiburan Shy Rooftop Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (5/11/) dini hari. Raafi meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit karena sedah terlalu banyak kehilangan darah akibat luka tusukan sejata tajam di bagian perut.
Dan saat ini Polres Jakarta Selatan telah mengamankan tiga orang pelaku pengeroyakan terhadap siswa SMA Pangudi Luhur (PL) Kebayoran Baru. Para tersangka yang sudah mendekam di Rumah tahanan Polres Jakarta Selatan Yakni M alias T (27), F alias B (25) dan H (24).
(Carolina Christina)