5 WNI Ditembak di Malaysia, Pemerintah Jangan Diam Saja

Tegar Arief Fadly, Jurnalis
Kamis 13 September 2012 15:28 WIB
Rieke Diah (Foto: okezone)
Share :

JAKARTA - Lima Warga Negara Indonesia (WNI) ditembak polisi Malaysia di daerah Ipoh Perak, Malaysia. Kelima WNI tersebut diduga terlibat kasus perampokan di Malaysia. Mereka adalah Jony, Osnan, Hamid, Mahno, dan Diden. Empat korban berasal dari Batam, Kepulauan Riau. Sedangkan Mahno berasal dari Madura.
 
Peristiwa ini mengejutkan semua pihak. Menurut anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka, peristiwa tersebut membuktikan bahwa MoU terakhir antara Indonesia dan Malaysia yang mengakhiri moratorium TKI ke Malaysia, tidak berdampak pada perlindungan TKI.
 
"Pemerintah segera melakukan komunikasi dengan pihak Malaysia, jangan terulang seperti pada kasus dugaan pencurian organ tubuh TKI," kata Rieke kepada wartawan di DPR, Jakarta, Kamis (13/9/2012).
 
Rieke juga menyesalkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang begitu saja mengeluarkan surat pernyataan kematian tanpa menelusuri penyebab kematian yang sesungguhnya. Dia juga mendesak pemerintah agar menekan Malaysia untuk memberlakukan azas keadilan dalam hukum.
 
"Memberi sanksi kepada aparat Malaysia yang melakukan pelanggaran HAM. Jangan terulang seperti kasus penembakan TKI asal Sampang, Madura. Malaysia mengakui salah tembak, namun pelaku tidak mendapat sanksi hukum," ujarnya.
 
Lebih lanjut politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini juga mendesak pemerintah untuk segera menyerahkan Daftar Inventarisasi Masalah RUU Perlindungan Pekerja Indonesia di Luar Negeri, agar segera bisa dilakukan pembahasan dengan DPR.
 
"Sehingga ada perbaikan dalam landasan hukum yang lebih menitik beratkan pada perlindungan dalam proses migrasi menyeluruh, dari perekrutan hingga TKI kembali ke keluarga dengan selamat," pungkasnya.

(Lamtiur Kristin Natalia Malau)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya