Bentrok di Bima, 23 Rumah Dibakar Massa

Honest Dody Molasy, Jurnalis
Selasa 02 Oktober 2012 18:10 WIB
Puing rumah yang terbakar di Bima (foto: Honest Dody Molasy/Okezone)
Share :

BIMA - Belum selesai kasus pertikaian antara warga Desa Roi dan Desa Roka di Bima. Namun siang ini, kasus serupa kembali terulang di Dusun Godo Desa Dadibou Kabupaten Bima, NTB. Sedikitnya 23 rumah dibakar sekitar 5.000 warga Desa Samili dan Desa Kalampa Kecamatan Woha yang menyerang warga Dadibou.

Penyerangan berawal saat Burhan (43) warga Desa Samili yang diduga memiliki ilmu hitam  tewas dibantai di Dusun Godo, Desa Dadibou, pada Senin malam. Burhan adalah warga kelahiran Desa Samili yang  tinggal di Dusun Godo. Pelaku pembantaian Burhan diduga kuat adalah warga Dusun Godo.

Merasa tidak terima dengan tewasnya Burhan, keluarga korban asal Desa Kalampa dan Desa Samili menyerang Dusun Godo dan membakar seluruh pemukiman warga. Sedikitnya 23 rumah warga Dusun Godo ludes terbakar dan rata dengan tanah. Beberapa toko di pinggir jalan poros Sumbawa juga turut menjadi obyek amuk massa. Berutung warga Dusun Godo mengetahui rencana penyerangan ini, sehingga tidak ada korban jiwa. Sejak Senin malam mereka sudah mengungsi ke rumah kerabata.

Aksi penyerangan dilakukan beberapa saat setelah prosesi pemakaman Burhan dilakukan. Sejumlah tokoh pemuda Desa Samili memang telah merencanalan aksi balas dendam ini sejak Senin kemarin.

Ratusan aparat kepolisian dan satu Batalion TNI sampai sore ini masih berupaya menguasai keadaan. Sementara itu sebuah  mobil Watercanon, dan beberapa mobil pemadam kebakaran terlihat di lokasi sedang berupaya menjinakkan api.

Aksi perusakan dan pembakaran ini juga melumpuhkan satu-satunya jalan yang menghubungkan Pulau Sumbawa dan Pulau Flores. Puluhan truk dan mobil diparkir di sepanjang jalan poros Sumbawa ini. Warga dan polisi memblokir jalan untuk menghindari amuk massa yang lebih besar.

(Risna Nur Rahayu)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya