SURABAYA- Peneliti Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, berhasil membuat vaksin flu burung yang menyerang manusia.
Kepala Laboratorium Strategi Riset dan BSL-3 Unair, Nidom, mengatakan telah berhasil membuat vaksin H5N1 varian 2.1.3, untuk manusia. Vaksin varian tersebut dihasilkan dari virus yang sempat menyerang Indonesia pada 2005 lalu.
Menurut Nidom, vaksin yang baru ditemukan itu penting untuk membentengi tubuh manusia, agar tidak terserang flu burung.
”Kami sudah berhasil mendesain vaksin flu burung untuk manusia,” kata Nidom, Jumat (21/12/2012).
Pemilihan varian 2.1.3 menjadi vaksin, dikarenakan pada waktu itu belum ditemukan kasus virus varian 2.3.2, yang membunuh bebek.
Tim peneliti dari laboratorium tersebut juga sudah mendapat izin dari WHO untuk membuat contoh vaksin. Pihaknya juga sudah menyerahkan contoh vaksin kepada pemerintah.
Nidom mengatakan, virus flu burung varian 2.3.2 yang membunuh itik hanya terdapat di China. Virus tersebut bisa masuk ke Indonesia, Nidom menambahkan ada dua kemungkinan.
Pertama, virus tersebut terdapat pada burung migran. Namun, burung-burung migran itu tidak punya jalur singgah di Indonesia. “Maka kemungkinan pertama gugur dengan sendirinya,” tuturnya.
Kemungkinan kedua melalui perdagangan atau impor unggas beserta produk olahannya. Meski sebelum diekspor ke Indonesia, negara asal sudah memvaksin unggas, tapi dimungkinkan ada kebocoran pada saat pemberian vaksin.
“Kebocoran waktu menyuntik vaksin, ada vaksin yang belum dilemahkan,” tambah Nidom.
Para peneliti memberi identitas pada virus flu burung yang menyerang Indonesia pada 2005, sebagai varian 2.1.3. Virus ini terkenal punya daya sebar yang masif.
Sedangkan virus flu burung yang membunuh itik, varian 2.3.2, dikenal sangat ganas. Hal itu terbukti banyak itik yang mati, padahal seharusnya hewan ternak tersebut masuk dalam unggas yang tahan terhadap berbagai penyakit.
Kementerian Kesehatan mencatat, sejak pertama kali flu burung merebak pada 2005 hingga sekarang, 192 orang meninggal dunia.