Kemnakertrans Buka Sejuta Hektare Lahan di Kawasan Transmigrasi

K. Yudha Wirakusuma, Jurnalis
Selasa 29 Oktober 2013 21:43 WIB
Menakertrans Muhaimin Iskandar (Foto:Okezone)
Share :

JAKARTA - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenarertrans) bencana akan membuka satu juta hektare (Ha) lahan di kawasan transmigrasi. Lahan tersebut rencananya akan ditanami kedelai secara bertahap selama tiga tahun yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia.
 
“Potensi lahan yang luas dan ketersediaan tenaga kerja di kawasan transmigrasi harus dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan produksi kedelai nasional," kata Menakertrans Muhaimin Iskandar di Jakarta, Selasa (29/10/2013).

Dalam Rapat Kabinet Terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono ini, Muhaimin mengatakan pengembangan transmigrasi memang dirancang untuk perluasan areal pertanian di luar pulau Jawa menuju ketahanan pangan, termasuk produksi kedelai nasional.
 
"Kawasan  transmigrasi dipilih  karena ketersediaan lahan dan
sumber daya manusia yang sangat potensial untuk pengembangan produksi kedelai. Kemnakertrans dan Kementerian Pertanian akan memulai gerakan bersama ini pada Musim Tanam 2013/2014 seluas 155.000 ha dengan target produksi sebanyak 225.000 ton,” terangnya.
 
Selanjutnya, sambung Muhaimin, pada tahun 2014 dan 2015 akan dibuka lahan kedelai seluas 400.000 Ha dengan target produksi sebanyak 600.000 ton dan 450 Ha target produksi sebanyak 675.000 Ton.
 
Muhaimin mengakui  masih terdapat kelemahan dalam mengelola wilayah transrnigrasi. Kendala antara lain  kesiapan petani merighadapi anomali cuaca, dukungan teknologi, pemasaran paska panen, dan akses modal.
 
“Untuk melakukan Upsus Bangkit Kedele ini perlu dukungan dari berbagai pihak mulai dari budidaya berupa penyiapan dan alokasi benih, pupuk, obat-obatan sampai pemasaran hasil melaui jaminan harga dan pembelian oleh Bulog,”kata Muhaimin.
 
Sedangkan Untuk Sistem Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Upsus Bangkit Kedele kami sepakat akan menggunakan sistem informasi terpadu yang sudah dikembangkan oleh Kementerian Pertanian.

(K. Yudha Wirakusuma)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya