JAKARTA - Hamdan Zoelva terus mendapat kritikan pascaterpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menggantikan Akil Mochtar yang terjerat kasus hukum di KPK.
Kritikan itu merupakan bentuk kekhawatrian publik yang menilai Hamdan tidak jauh lebih bersih dengan latar belakangnya sebagai mantan kader partai politik yakni Partai Bulan Bintang (PBB).
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi menyebut tidak ada satupun hakim konstitusi yang layak memimpin MK, karena memang seharusnya semua hakim konstitusi dimundurkan atau mengundurkan diri.
Terlebih, Hamdan Zoelva kata dia memiliki dosa turunan dari partai politik yang pernah digelutinya, dan pernah menjadi bagian dari MK yang korup, serta belum melakukan pembenahan maksimal pascamencuatnya kasus Akil Mochtar.
"Hamdan punya dosa turunan. Ini tiga masalah penting yang jadi beban Hamdan Zoelva, dan dia harus mengembalikan integritas MK," ujar Adhie Massardi saat berbincang dengan Okezone di Jakarta, Sabtu (2/11/2013) malam.
Selain itu, dia menyarankan agar MK meninjau kembali putusan sengketa Pilkada yang menuai kontroversi guna mengembalikan kepercayaan publik. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan di dalamnya terindikasi praktik suap.
"Karena itu saya sarankan, sebelum ada persoalan baru sebaiknya Hamdan secara sadar memeriksa kembali keputusan itu kalau memang banyak masalah atau dicurigai bermasalah MK harus bertindak," tegasnya.
Seperti diketahui, dalam pleno hakim kontitusi, Hamdan Zoelva terpilih sebagai Ketua MK menggantikan Akil Mochtar yang terjerat kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilkada Kabupaten Lebak, Banten dan Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Kini Akil telah meringkuk di Rutan KPK sembari menjalani proses hukumnya.
(Rizka Diputra)