JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan jajarannya dituding oleh sejumlah pengamat memainkan isu kenaikan harga elpiji 12 Kg.
Menanggapi hal itu, Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, membantah jika SBY meminta penundaan kenaikan gas elpiji 12 Kg untuk meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat yang ia pimpin.
"Oh tidaklah, saya saksi hidup. Presiden itu baru tahu. Kemudian akhirnya saya bertanya karena tadinya ada rekomendasi dari BPK ke Pertamina. Jadi tidak kalau seperti itu, tidaklah," kata Sudi di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Sudi juga meminta agar jangan membawa isu kenaikan gas tersebut dengan politik dan Presiden SBY.
"Saya bukan orang partai. Tapi naudzubillah janganlah kalian membawa-bawa itu ke politik," tegasnya.
(Susi Fatimah)