Abu Gunung Kelud di Candi Prambanan Lebih Tebal dari Merapi

YOGYAKARTA - Candi Prambanan diselimuti abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud sejak Jumat 14 Februari. Candi Hindu terindah se-asia Tengara versi UNESCO itu juga pernah diguyur abu vulkanik saat Erupsi Merapi tahun 2010 lalu.

Jika dibandingan kerusakan atas dua peristiwa yang sama, abu vulkanik dari Gunung Kelud lebih tebal ketimbang abu vulkanik saat erupsi Gunung Merapi saat menutupi Candi Prambanan. Padahal, lokasi Gunung Kelud lebih jauh dari Gunung Merapi dari Candi Prambanan.

"Abu dari Gunung Kelud ternyata lebih parah dari abu Merapi. Saat ini seluruh candi 100 persen kena abu," kata Niken, salah satu pengunjung di Candi Prambanan, saat ditemui Okezone, Rabu (19/2/2014).

Dia mengaku pernah berkunjung ke Candi Prambanan pasca Erupsi Merapi 2010 lalu. Selain menelan korban jiwa seperti alm Mbah Maridjan (Juru Kunci Merapi kala itu), abu dari erupsi Merapi juga menutupi Candi Prambanan.

"Kalau dulu -saat Erupsi Merapi- engak seperti ini. Sudah kena hujan kok tidak hilang, masih banyak yang menempel di bebatuan abu vulkanik," jelasnya.

Terpisah Direktur Operasional Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Retno Hardiasiwi, membenarkan 'kerusakan' lebih parah saat ini dibanding saat Erupsi Merapi 2010 lalu.

"Itu karena angin. Merapi dulu arahnya ke barat, jadi Candi Prambanan tidak begitu terkena abu karena di selatan posisinya. Saat itu yang kena Borobudur," kata Retno saat mengunjungi Candi Prambanan, Sleman, DIY.

Sedangkan saat letusan Gunung Kelud kemarin arah angin juga ke barat sehingga wilayah yang jaraknya cukup jauh terkena abu, seperi Prambanan, Borobudur, maupun Ratu Boko. "Kalau sekarang ini rata semua kena, abu sekarang juga membandel, sudah diguyur hujan juga belum hilang," beber sambil bercanda.

(Kemas Irawan Nurrachman)