Tak Ada Persiapan Mencolok di Kediaman Wiranto

Bramantyo, Jurnalis
Selasa 08 April 2014 19:35 WIB
Kediaman Wiranto di Solo, Jawa Tengah (Foto: Bramantyo/okezone)
Share :

SOLO - Suasana sepi terlihat di kediaman Calon Presiden dari Partai Hanura Wiranto di Rt 3/5 Punggawan, Solo, Jawa Tengah. Tidak ada aktivitas mencolok di kediaman pribadi mantan Panglima TNI itu menjelang Pencoblosan.

Saat Okezone bertandang ke rumah tersebut, hanya terlihat satu unit mobil Toyota Avanza berwarna putih terpakir di garasi. Pendapa besar yang terletak di depan rumah hanya terlihat kursi-kursi tersusun rapi di pinggirnya.

Setelah berulangkali Okezone mengetuk pintu, dari dalam rumah keluar seorang perempuan setengah baya. Wanita itu merupakan adik sepupu dari Wiranto bernama Ning Sudiastuti.

"Ya beginilah kediaman Pak Wiranto. Memang Pak Wiranto melarang kediaman pribadinya dipakai untuk kegiatan Partai. Bagi Pak Wiranto, rumah ya rumah jangan dipakai untuk aktivitas kepartaian jadinya sepi. Tidak seperti kediaman pribadi ketua umum partai lainnya," kata Ning Sudiastuti yang juga mantan Kepala Desa di Jepon, Ponorogo, Jawa  Timur.

Alhasil, dalam menghadapi pencoblosan besok pun tidak ada persiapan berlebihan yang dilakukan oleh pihak keluarga. Seluruh kepercayaan keluarga diserahkan penuh kepada rakyat karena mereka akan mendukung Wiranto.

"Kami optimis Pak Wiranto akan terpilih sebagai Presiden. Saat pertama kali Pak Wiranto mengutarakan kembali niatnya untuk maju dalam pencapresan, kami semua mendukungnya. Pak Wiranto berkeinginan kembali maju sebagai Capres bukan untuk kepentingan pribadi, tapi untuk pengabdian yang tulus bagi negara,"paparnya.

Menurut Ning, apa yang diutarakannya tersebut bukan untuk menyajung atau melebih-lebihkan Wiranto.  Sebab di kehidupan sehari-hari, Wiranto dikenal sangat tegas dan tidak mau memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan di luar pengabdian terhadap negara.

Ning menceritakan, pernah suatu ketika pihak keluarga meminta bantuan kepada Wiranto agar bisa diterima menjadi Pegawai Negeri Sipil atau masuk dalam TNI, namun dengan tegas Wiranto menolak memberikan bantuan.

Ia masih teringat apa yang diutarakan oleh Wiranto. Kala itu sepupunya tersebut mengatakan 'berusahalah dengan kemampuan sendiri. Bukan atas bantuan orang lain'.

"Kami semua tersadar dengan apa yang diutarakannya. Pak Wiranto seperti saat ini karena usahannya sendiri dan bukan atas bantuan orang lain. Masa lalu Pak Wiranto yang keras, membentuknya menjadi orang yang sangat disiplin dan bertanggungjawab. Hasilnya yang seperti ini, istilahnya kalau keluarga yang ditolong itu bodoh, otomatis Pak Wiranto lah yang terkena getahnya," jelasnya.

Tak hanya itu, sejak awal mendirikan Partai Hanura, Wiranto dengan tegas menolak keluarga masuk dan menjadi pengurus di Partai Hanura. Prinsip Wiranto, ungkap Ning, keluarga memang harus memberikan dukungannya, tapi tidak harus menjadi pengurus partai.

Ning optimis bila nantinya sepupunya tersebut dipercaya menjadi Presiden, amanat yang diembannya pasti  bisa dilaksanakan dengan baik.

(Kemas Irawan Nurrachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya