JK Lebih Baik Jadi Negarawan daripada Ikut Bursa Cawapres

Fiddy Anggriawan , Jurnalis
Minggu 20 April 2014 20:04 WIB
Share :

JAKARTA - Jusuf Kalla (JK) menjadi tokoh yang sangat dihormati sekaligus disegani karena pengalamannya di berbagai bidang. Oleh karenanya, JK disarankan untuk menjadi negarawan saja ketimbang ikut dalam bursa calon wakil presiden.

"Pikiran dan nasehatnnya dibutuhakan para pemimpin dari berbagai partai dan golongan. Posisi sebagai negarawan akan sangat terhormat dan pas buat JK," kata Direktur Eksekutif Indo Strategi Research and Consulting, Andar Nubowo, Minggu (20/4/2014).

Menurut dia, JK jangan memaksakan diri ikut dalam Pilpres. Jika kembali bertarung di Pilpres, prestasi dan kenegarawanan JK akan ternoda. "Sebab ketika terjun dalam konstestasi, pasti JK akan memihak satu kelompok," tegasnya.

Andar pun mengingatkan JK agar berjiwa besar dan memberikan kesempatan kepada generasi yang lebih muda untuk maju sebagai capres atau cawapres.

“Indonesia memiliki calon pemimpin bangsa yang cukup banyak, pasti ada yang mampu meneruskan cita-cita dan prestasi JK  selama ini. Jadi ada estafet kepemimpinan pada yang lebih muda,” tambahnya.

Diakui Andar, hasil survei Indo Staregi mengenai cawapres ideal periode 15 Februari- 25 Maret 2014, nama Jusuf Kalla memiliki skor paling tinggi di antara 18 tokoh berbagai bidang, diikuti Gita Wirjawan dan Akbar Tandjung.

Suveri dilakukan, berdasarkan kompetensi tokoh, pengalaman, dan indeks personal ini telah diumumkan awal April lalu.

“Terkait simulasi pasangan Jokowi-JK, dipredikasi pasangan ini jika terpilih, maka JK akan lebih mendominasi pemerintahan. Akibatnya akan mengganggu harmoni Jokowi-JK dan juga PDIP," paparnya.

"Dalam perspektif ini, maka pasangan Jokowi-JK tidak ideal dari sisi stabilitas pemerintahan,” lanjut Andar.

(Tri Kurniawan)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya