MALANG - Ratusan warga Suku Tengger dari empat kabupaten, Malang, Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang, menggelar upacara mayu banyu atau selamatan air di Sendang Widodaren, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Malang, Kamis (8/5/2014).
Sendang yang berada di dalam komplek taman wisata air wendit ini, air sucinya dipercaya bisa menyembuhkan penyakit dan menyuburkan tanaman serta berbagai khasiat lain atas izin yang kuasa.
Arak-arakan enam tumpeng yang diiringi bunyi gamelan dan ratusan warga dilakukan sebelum memasuki area sendang. Sesajen kemudian diletakkan di depan sendang dan dibacakan mantara atau do’a oleh dukun Tengger, Juma’i yang berasal dari Desa Tosari, Pasuruan.
Usai digelar doa, prosesi pengambilan air suci secara simbolik dilakukan oleh sesepuh desa. Setelah itu, warga secara bergantian mengambil air dan membasuh muka air sendang. Hamir bersamaan, warga yang berada di luar sendang berebut tumpeng yang sebelumnya di arak dan didoakan oleh dukun pandita.
Menurut Dukun Jumai, air suci sendang widodaren ini dipercaya masyarakat Tengger untuk berbagai keperluan. Di antaranya untuk menanggulangi hama, penyubur tanah sehingga hasil pertanian melimpah, serta dapat menyembuhkan penyakit. “Ingin menjadi orang besar juga bisa menggunakan air sendang widodaren,” katanya di sela-sela prosesi upacara, Kamis (8/5/2014).
Salah satu warga Tosari, Pasuruan, Supri, mengaku setiap tahun mengikuti upacara tirto aji ini, selain itu, setiap ada keluarga yang sakit biasanya mengambil air sendang agar segera diberi kesembuhan. Air sendang ini, katanya, dipercaya air yang sama dari sumber air yang ada di Gunung Widodaren yang berada di sisi Gunung Bromo. “Untuk berbagai keperluan, seperti kesembuhan, dan pertanian,” katanya.
(Muhammad Saifullah )