Mesin Tik Zaman Belanda Dipakai Membuat Surat Tanah Palsu

Tri Ispranoto, Jurnalis
Rabu 13 Agustus 2014 13:51 WIB
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (foto: Okezone)
Share :

BANDUNG - Pemkot Bandung menggandeng Bareskrim Mabes Polri untuk memberantas para mafia tanah yang sering mengklaim tanah atau lahan milik pemerintah dengan menggunakan surat-surat palsu.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (RK), mengatakan, banyak cara dilakukan para mafia tanah untuk mengklaim tanah milik pemerintah. Salah satunya memalsukan surat dengan menggunakan alat-alat yang sesuai pada jamannya.

"Khusus Bandung, karena sejarahnya dulu Belanda pergi dari Indonesia jadi ada macam-macam variasi dalam peralihannya ke negara. Ada yang diaku sebagai waarisan, ada yang memang pribadi, dan seterusnya," ucap RK di Balai Kota Bandung, Rabu (13/8/2014).

Dari hasil penelusuran, kata RK, di Kota Bandung sangat mudah untuk mengklaim tanah. Pasalnya, alat-alat seperti mesin ketik dan ahli bahasa Belanda ‎masih banyak dan sering digunakan untuk membuat surat palsu.

"Hasil dari penelusuran di Bandung itu mudah orang mengklaim tanah. Pak Kapolrestabes bilang, di Bandung itu pemalsuannya karena mesin tik zaman Belanda masih ada. Termasuk ngetik-ngetik bahasa Belanda yang jadul-jadul itu bisa," terangnya.

‎RK menilai, akibatnya banyak tanah yang dengan mudah berpindah tangan kepada pihak tidak bertanggung jawab. "Kalau dijumlah-jumlah kerugian bisa sampai triliunan rupiah," katanya.

Lebih lanjut RK mengungkapkan, untuk menyiasati hal itu pihaknya kini telah menyiapkan data base digital yang bisa mengakses data mengenai aset-aset yang ada di Kota Bandung tanpa harus mencari dokumen otentik yang memerlukan ruangan besar.

"Sekarang ada 2.200 aset yang jadi milik kita. Dari jumlah itu ada belasan yang terancam dan digugat. Ada sekolah, lapangan olah raga, macam-macam. Rumah Kapolrestabes aja digugat, itu kan enggak lucu," bebernya.

(Risna Nur Rahayu)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya