Rencana Arab Saudi Ancam Situs-Situs Suci Islam

Fajar Nugraha, Jurnalis
Rabu 03 September 2014 11:56 WIB
Masjid Nabawi di Madinah (Foto: Reuters)
Share :

RIYADH - Selama berabad-abad, umat Muslim melakukan ibadah Haji ke Makkah dan mengunjungi Kabah. Namun ada cerita miris di balik rencana Pemerintah Arab Saudi di wilayah sekitar Kakbah, ataupun di Masjid Nabawi, Madinah.

Wacana Pemerintah Arab Saudi yang akan menghancurkan makan Nabi Muhammad mulai tersiar. Ternyata hal ini termasuk dalam rencana Pemerintah Arab Saudi untuk memperluas bangunan-bangunan yang berada di Makkah maupun Madinah.

Sebelumnya beredar dokumen setebal 61 halaman yang menyebutkan rencana untuk menghancurkan makam dari Nabi Muhammad. Penghancuran makam Nabi Muhammad itu, direncanakan oleh Pemerintah Arab Saudi karena tidak ingin makam itu dianggap syirik.


Namun kontroversi mengenai rencana dari Pemerintah Arab Saudi terhadap situs suci Islam, bukanlah yang pertama kalinya. Sebelumnya, media The Independent mengungkapkan rencana perluasan miliaran poundsterling dari Masjidil Haram di Makkah.

Menurut lembaga Gulf Institute, rencana  ambisius dari Pemerintah Arab Saudi tersebut memicu penghancuran dari sekira 95 persen bangunan tua di Makkah. Bangunan-bangunan tersebut saat ini telah tergantikan dengan hotel, apartemen dan pusat perbelanjaan mewah.

Raja Abdullah menunjuk ulama Wahabi dan Imam Masjidil Haram Abdul Rahman al-Sudais untuk mengawasi perluasan proyek tersebut. Pemerintah Arab Saudi berkelit bahwa perluasan perlu dilakukan untuk mengakomodir meningkatnya jumlah haji setiap tahunnya.

Sementara untuk Masjid Nabawi yang terdapat makam dari Nabi Muhammad, sudah diperluas oleh setiap penguasa Arab Saudi terutama di era Ottoman. Namun rencana terbaru untuk menghancurkan makam Nabi, merupakan rencana yang dikhawatirkan bisa memicu kemarahan Muslim dunia.

Makam Nabi Muhammad sangat dihormati oleh baik Muslim Sunni atau Syiah. "Baik kelompok Sunni ataupun Syiah akan marah dengan rencana untuk menghancurkan makam (Nabi Muhammad) tersebut," ujar Direktur Islamic Heritage Research Foundation Dr Irfan al-Alawi, seperti dikutip The Independent, Rabu (3/9/2014).

Belum ada kejelasan mengenai keputusan mengenai rencana ini. Pemerintah Arab Saudi sebelumnya bersikeras akan terus memperhatikan dengan serius rencana perubahan tempat suci umat Islam.

(Fajar Nugraha)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya