Rokok Penyebab Terbakarnya Hutan Savana Bromo

MALANG - Sekira seribu hektare padang savana di sekitar Gunung Bromo terbakar hingga akhir Oktober 2014.

Kebakaran terakhir terjadi sejak Senin, 20 Oktober 2014 dan baru bisa padam Kamis dini hari. Kebakaran pekan ini mengakibatkan savana seluas sekira 400 haktare lebih terbakar.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari mengatakan, kebakaran tahun ini merupakan yang terbesar. Sebab, kebakaran sebelumnya tidak sampai merembet ke kawasan Bukit Teletubies.

"Kerugian mencapai Rp15 juta per hektare dihitung dari biaya konservasi kawasan. Belum kerugian flora dan fauna serta karbon yang dilepas," kata Ayu, Jumat (24/10/2014).

Petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTN BTS) bersama masyarakat dan aparat terkait kewalahan memadamkan api dan berusaha memadamkan api di kawasan yang bisa dijangkau. Pengendalian api dilakukan dengan pembuatan sekat bakar dan memadamkan api secara manual.

Kebakaran ini juga menyebabkan kerugian secara ekologis karena menghanguskan satwa penghuni savana beserta sarang dan anak-anak mereka. Tumbuhan seperti pakis, alang-alang (Imperata cylindrica), melelo (Styphelia javanica), dan adas (foeniculum vulgare) juga turut hangus.

"Tanaman ini menjadi pakan bagi berbagai jenis satwa serta sebagai tempat tinggal," kata Ayu.

Ayu menyebutkan, penyebab kebakaran sebagian besar karena ulah manusia karena membuang puntung rokok semabrangan. Alang-alang yang kering memudahkan api kecil berubah menjadi besar dan merembet membakar savana.

(Carolina Christina)