Ini Kejanggalan Kasus Pelecehan di JIS

Raiza Andini, Jurnalis
Rabu 12 November 2014 19:25 WIB
Ini Kejanggalan Kasus Pelecehan di JIS
Share :

JAKARTA - Sidang lanjutan kasus dugaan kekerasan seksual di TK Jakarta International School (JIS) mengungkap sebuah fakta mencengangkan.

Dokter Jefferson dari Rumah Sakit Polri yang dihadirkan sebagai ahli mengungkapkan bahwa nanah yang ada di anus MAK bukan dari penyakit herpes melainkan akibat bakteri. Penyakit ini juga tidak ada kaitannya dengan sodomi.

"Jika memang benar korban disodomi sampai 13 kali pasti sekarang sudah mati," ujar Kuasa Hukum Agun Iskandar, Patra M Zen menirukan ucapan Jefferson di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (12/11/2014).

Jefferson, kata Patra, juga mempertanyakan pemeriksaan yang dilakukan terhadap anus terdakwa, bukan anus korban sebagaimana diminta oleh polisi.

"Dokter Jefferson juga bingung dengan permintaan polisi, kenapa anus terdakwa yang diperiksa, bukan anus korban. Ini adalah bukti kejanggalan berikutnya dari kasus ini," tambah Patra.

Ahli lain yang dihadirkan yaitu Psikolog Setyanu Ambarwati.

Dalam keterangannya Ambarwati menyatakan bahwa MAK memang mengalami trauma.

Wanita yang menyebut dirinya ahli psikologi ini menegaskan bahwa korban tidak akan kembali ke tempat yang membuat trauma. Namun kenyataannya, MAK masih melakukan kegiatan belajar di sekolah tersebut.

"Artinya trauma itu terjadi bukan karena sodomi. Bisa jadi korban trauma karena akibat laporan ibu korban ke polisi harus mengikuti serangkaian pemeriksaan, seperti di rumah sakit, polisi dan juga jadi saksi," jelas Patra.

Dokter dari RS Bhayangkara Polri merupakan salah satu dari dua ahli yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di luar saksi yang terdapat di BAP. Kedua ahli ini dihadirkan setelah 13 saksi dalam 14 persidangan yang telah dilakukan tidak menemukan fakta adanya sodomi yang dilakukan pekerja kebersihan JIS terhadap MAK, siswa TK di sekolah itu.

Pernyataan Dokter Jefferson semakin memperkuat kesaksian Dokter Narrain Punjabi dari SOS Medika dalam sidang 29 September 2014. Dia menyebut bahwa adanya herpes pada MAK kemungkinan akibat salah diagnosa.

Namun permintaan Dokter Narrain agar MAK kembali diperiksa seminggu setelah pemeriksaan pertama tanggal 22 Maret tidak diindahkan oleh ibu korban. Berbekal diagnosa awal dari SOS Medika, ibu MAK mengungkap bahwa anaknya telah disodomi oleh enam pekerja kebersihan.

Akibat laporan ibu korban ini satu orang pekerja kebersihan JIS tewas saat penyidikan di Polda Metro Jaya dan lima orang lainnya kini jadi tersangka. (sna)

(Susi Fatimah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya