Batu lain yang ditemukan persis jenis columnar joint, namun bentuknya bengkok. Kondisi tersebut mengindikasi orang yang hidup di masa itu memiliki kemampuan memotong-motong batu, karena bentuk batu columnar joint biasanya lurus memanjang.
"Yang lainnya ada batu lebih besar lagi seperti columnar joint tapi bengkok, sehingga kami yakin betul itu bukan bentukan alamiah tapi sudah dipahat. Artinya pada masa 7000 tahun lalu (5000 tahun SM) itu, orang sudah berkemampuan untuk memotong-motong batu," jelasnya.
Bebatuan unik lainnya adalah batu di dalam batu. Bentuknya seperti mouse, karena batu yang berada di dalam dapat di putar-putar. Batu unik yang diberi nama rolling stone oleh para peneliti, saat penggalian di kedalaman 11 meter.
"Cangkangnya tebal dan batu di dalamnya bisa diputar-putar, seperti mouse, unik sekali. Kami sedang teliti, apakah itu karena proses pelapukan alamiah atau artefak. Yang uniknya lagi, waktu kita ambil batunya, ternyata itu memperlihatkan ada satu indikasi lorong. Itu yang sangat menarik, kami belum gali lebih jauh," pungkasnya.
(Risna Nur Rahayu)