KAYSERI – Dalam rangka memperingati Hari Lahir ke-89 NU, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Turki bekerja sama dengan PPI Kayseri akan menghelat Pengajian Akbar dan Rampak Budaya Indonesia-Turki pada 2–4 Februari 2015 di Kayseri, Turki. Acara ini akan menghadirkan tokoh Islam Turki dan Indonesia sebagai ajang silaturahmi serta menjalin erat kerjasama komunitas-komunitas Islam Indonesia-Turki.
Seluruh rangkaian acara tersebut diharapkan mampu menjadi sarana berkumpulnya, tidak hanya warga nahdliyyin, tetapi juga seluruh unsur masyarakat di Turki guna memupuk semangat dan menyelaraskan ukhuwah bersama.
Bagi PCINU Turki, acara harlah tahun ini adalah kali ketiga setelah sebelumnya dilaksanakan di Konya dan Ankara. Organisasi warga nahdliyyin diaspora yang terbentuk pada 3 Juni 2012 melalui Musyawarah Perdana Komunitas Warga Nahdliyyin di Turki (KWNT) akan terus mengemban tugas untuk memperkenalkan wajah Islam Indonesia yang damai dan santun. Tugas besar ini akan menjadi tanggung jawab bersama di tengah pelajar Indonesia di Turki.
Acara ini, seperti dijelaskan oleh Ketua Panitia Deo Ramadhan, di samping untuk memperingati hari labir ke-89 NU dan memperkenalkannya ke khalayak, juga demi menyediakan ruang silaturahmi bagi warga nahdliyin di Turki, sekaligus berkarya untuk mempromosikan Islam dan budaya Indonesia di khalayak Turki.
“Acara kita ini akan dilaksanakan selama tiga hari dengan kegiatan-kegiatan seperti Haul NU, pembacaan shalawat dibaiyyah, penampilan budaya Islam Indonesia, napak tilas ke jejak-jejak peradaban Islam di Kota Kayseri, seminar budaya dan Islam yang akan diisi oleh tokoh dari kedua negara, serta evaluasi internal kinerja tanfidliyyah,” tambah ketua Deo Ramadhan dalam rilis yang didapat Okezone, Rabu (21/1/2015).
Pada kesempatan lain, ketika perwakilan PCINU mengadakan audensi di Kedutaan Besar Indonesia di Ankara, sebagai bentuk dukungan terhadap acara harlah ke-89 NU dan perjuangan pelajar NU di Turki yang konsisten mensosialisasikan Islam Indonesia di Turki, Duta Besar Indonesia untuk Turki Drs Wardana yang sekaligus mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Republik Indonesia, mengapresiasi dengan antusias. Ia mendukung bentuk acara yang mempromosikan Islam Indonesia yang ramah dan rahmatullilalamin.
“Bentuk-bentuk gerakan radikalisme dan fundementalisme Islam di Indonesia sudah sangat mencemaskan. Ini justru akan melemahkan dan mencoreng Islam itu sendiri,” pesan Dubes Wardana.
“Kita harus ekstrahati-hati karena mereka akan mengintai dan menyebarkan agen khusus untuk meringkus sebanyak mungkin jamaah dan anggota mereka. Salah satunya juga akan terjadi di Turki. Makanya, jangan sampai itu terjadi. Kita harus bergerak preventif,” tambahnya.
(Hendra Mujiraharja)