“Supersemar peristiwa pertikaian politik yang sangat menyedihkan. Politik di mana elite yang bermain, tapi rakyat yang jadi korbannya. Apapun versinya, rakyat yang mengalami teror, pengadilan rekayasa yang tidak berdasarkan keadilan dan pembunuhan massal,” ujar Rizal kepada Okezone via telefon, Rabu (11/3/2015).
“Sampai sekarang fakta itu masih ditutupi, tidak ada yang berani mengungkap masa lalu. Isu ini masih jadi misteri dan jadi bahan bakar salah pandang tentang perseteruan antar kelompok sampai sekarang,” tambahnya.
Soal misteri keberadaan Supersemar, melahirkan tanda tanya soal validitas yang jadi dasar Soeharto naik menguasai singgasana Kepresidenan Indonesia.
“Supersemar itu peristiwa besar, tapi ironinya faktanya masih gelap. Sampai sekarang orang enggak tahu (yang sebenarnya) itu peristiwa apa. Soeharto naik (jadi) presiden tapi dipertanyakan validitas dasarnya (Supersemar), di mana sampai sekarang enggak ada, disembunyikan,” simpul Rizal.
(Randy Wirayudha)