Kepulauan Falkland menjadi wilayah sengketa antara Inggris dengan Argentina. Pada 1982, Perang Falkland meletus untuk memperebutkan wilayah Falkland yang disebut dengan nama Malvinas oleh pihak Argentina. Perang tersebut menewaskan 900 orang prajurit dari kedua belah pihak.
Mirip dengan yang terjadi di Krimea, sengketa Falkland akhirnya diselesaikan dengan cara referendum pada Maret 2013 dengan hasil 99,8 persen penduduk Falkland memilih untuk berada di bawah pemerintahan Inggris. Hal ini, juga mirip dengan yang terjadi di Krimea di mana penduduk Krimea memilih bergabung dengan Rusia dengan jumlah suara 96,77 persen. Hasil referendum ini tidak diakui oleh Argentina dan tetap pada klaimnya bahwa Falkland adalah wilayah dari Argentina.
Presiden Argentina Cristina Kirchner tampaknya sependapat bahwa Rusia dan Inggris sama buruknya dalam sengketa mengenai Krimea dan Falkland. Dia mengatakan, pengambilalihan Krimea tidak lebih baik dari tindakan yang dilakukan Inggris di Falkland.
(Hendra Mujiraharja)