Sebuah perintah yang sedianya bertentangan dengan instruksi Panglima Besar Jenderal Soedirman lewat perintah Markas Besar TRI di Yogyakarta, menginginkan Bandung tetap dipertahankan setiap jengkal wilayah meski harus bertaruh nyawa.
Atas kebimbangan ini, pada 24 Maret 1946 Nasution kembali ke Bandung untuk selanjutnya, melaporkannya pada Majelis Persatuan Perjuangan Priangan (MP3).
Dalam pertemuan ini singkatnya menghasilkan keputusan menuruti instruksi pemerintah mengosongkan kota Bandung, sekaligus melakukan infiltrasi di beberapa tempat hingga klimaksnya, membumihanguskan Kota Bandung, di mana usulan menjadikan Bandung sebagai lautan api muncul dari mulut Rukana, Komandan Polisi Militer di Bandung.
"Jadi saya kembali dari Jakarta, setelah bicara dengan Sjahrir itu. Memang dalam pembicaraan itu di Regentsweg, di pertemuan itu, berbicaralah semua orang. Nah, di situ timbul pendapat dari Rukana, Komandan Polisi Militer di Bandung. Dia berpendapat, ‘Mari kita bikin Bandung Selatan menjadi lautan api’,” beber mendiang Jenderal AH Nasution, 1 Mei 1997 silam.
(Fiddy Anggriawan )