PARIS – Tim penyelamat berhasil menemukan kotak hitam milik Pesawat Germanwings A320. Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, telah mengonfirmasi berita itu kepada wartawan di lokasi jatuhnya pesawat. Kotak hitam tersebut sendiri akan diserahkan untuk diselidiki pihak terkait.
"Kotak hitam itu akan dianalisis dalam beberapa jam ke depan untuk memungkinkan penyelidikan cepat," kata Cazeneuve, sebagaimana dikutip Xinhua, Rabu (24/3/2015).
Cazeneuve menambahkan, berbagai tindakan telah dilakukan untuk menyiapkan zona kecelakaan bagi penyelidikan sehingga proses tersebut berlangsung dalam kondisi terbaik. Penyelidikan gabungan oleh Prancis, Jerman, dan Spanyol dimulai guna mengetahui penyebab kecelakaan tragis itu.
Tujuh penyelidik dari Biro Penyelidikan dan Analisis Prancis untuk Keselamatan Penerbangan Sipil (BEA), yang didampingi oleh penasihat teknis dari Airbus dan CFM International, mengunjungi lokasi kecelakaan.
Pihak BEA di dalam satu kesempatan mengatakan, satu tim yang terdiri dari tiga penyelidik dari Bundesstelle fur Flugunfalluntersuchung (BFU) dan timpalan mereka dari BEA Jerman direncanakan bergabung dengan tim asal Prancis itu.
Sementara pihak perusahaan pembuat pesawat Eropa tersebut menyatakan satu tim penasihat teknis Airbus rencananya dikirim untuk memberi bantuan penuh untuk BEA Prancis yang bertugas melakukan penyelidikan.
Sebagaimana diberitakan, satu Pesawat Airbus 320 milik perusahaan Germanwings yang membawa 150 penumpang jatuh di Prancis Selatan pada Selasa 24 Maret. Peristiwa itu terjadi dalam penerbangan dari Barcelona menuju Duesseldorf.
Pesawat tersebut dijadwalkan tiba di Dusseldorf pada pukul 11.35 waktu setempat (17.35 WIB). Tapi, pesawat itu mulai turun satu menit setelah mencapai ketinggian 38.000 kaki pada pukul 10.45 waktu setempat.
Pesawat tersebut dikirim ke perusahaan penerbangan Lufthansa dari tempat produksi Airbus pada 1991 dan dialihkan ke Germanwings pada 2014. Menurut laporan media, itu adalah salah satu pesawat paling tua milik armada Germanwings.
(Hendra Mujiraharja)