MEDAN - Informasi yang diterima melalui petugas kepolisian menyebutkan bahwa sebagian dari total sembilan anak buah kapal (ABK) KM Kumala yang tenggelam berasal dari luar Kota Medan. Hanya satu ABK yang berasal dari kota Medan.
Berikut ini identitas korban dan daerah asal sembilan ABK yang tenggelam bersama kapal KM Kumala. Isak Sulo, warga Toraja, Panggala, Sulawesi Selatan; Ribut Wahyu Panitip, warga Ciledug, Tangerang; Suhadi, warga Bogor; Mat Muhtarudin, warga Mojokerto, Jawa Timur.
Kemudian Aris Sutianto, warga Ponorogo, Jawa Timur; Daniel Marganda Sinaga, warga Tanah Jawa, Simalungun, Sumatera Utara; dan Ridwan, warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sedangkan satu ABK asal Medan bernama Revido Brahmana, warga Kampung Lalang Medan.
Adapun satu jenazah lain sudah diketahui identitasnya yakni bernama Sutimin, warga Mojosono, Boyolali Teras, Jawa Tengah. Ia merupakan kapten KM Kumala yang ditemukan kemarin saat pencarian di hari kedua. Hingga kini dua jenazah sudah ditemukan, namun satu jenazah belum diketahui identitasnya.
Seorang ABK yang selamat bernama Eko Nugroho mengatakan, Sutimin adalah keluarganya. Namun, Eko menolak memberi keterangan lebih jauh kepada awak media saat ditemui di rumah sakit.
"Sana-sana kalian, besok-besok saja, jangan wawancara. Saya lagi pusing ini. Itu Pakde saya yang ada di kamar jenazah," ucap Eko di Rumah Sakit Bhayangkara, Medan.
Sebelumnya, KM Kumala yang mengangkut besi seberat 700 ton tenggelam pada Rabu 24 Maret 2015, sekira pukul 17.30 WIB. Kapal itu karam saat melintas di Buoy 2 (Lampu 2) sekira 45 menit dari Pelabuhan Belawan.
Kapal tersebut menabrak bangkai kapal lain sehingga pecah lambung, kemudian tenggelam. Diketahui lima ABK selamat, dua tewas, sedangkan tujuh lainnya masih belum ditemukan.
(Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone))