Seorang ABK yang selamat bernama Eko Nugroho mengatakan, Sutimin adalah keluarganya. Namun, Eko menolak memberi keterangan lebih jauh kepada awak media saat ditemui di rumah sakit.
"Sana-sana kalian, besok-besok saja, jangan wawancara. Saya lagi pusing ini. Itu Pakde saya yang ada di kamar jenazah," ucap Eko di Rumah Sakit Bhayangkara, Medan.
Sebelumnya, KM Kumala yang mengangkut besi seberat 700 ton tenggelam pada Rabu 24 Maret 2015, sekira pukul 17.30 WIB. Kapal itu karam saat melintas di Buoy 2 (Lampu 2) sekira 45 menit dari Pelabuhan Belawan.
Kapal tersebut menabrak bangkai kapal lain sehingga pecah lambung, kemudian tenggelam. Diketahui lima ABK selamat, dua tewas, sedangkan tujuh lainnya masih belum ditemukan.
(Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone))