“Lupakan si kopilot dan kenanglah si Pilot Patrick Sondenheimer. Seorang pahlawan yang coba menyelamatkan nyawa ratusan orang,” tulis salah seorang pengguna Twitter mengenai Sondenheimer.
Marianne mengatakan, Sondenheimer sudah mendambakan menjadi pilot sejak masih anak-anak. Sang nenek sangat terpukul ketika mengetahui cucunya meninggal dunia di pegunungan Alpen.
“Cucu saya sudah meninggal dan itu semua karena si idiot yang menabrakan pesawat dan membunuh begitu banyak orang. Saya tidak memahaminya. Bagaimana dia tega melakukan ini?” kata Marianne seperti diberitakan Mirror, Selasa (7/4/2015).
“Dia baru berusia 34 tahun. Dia mewujudkan mimpinya setelah mengikuti sekolah penerbangan. Sekarang saya tidak bisa melihat berita mengenai kematiannya lagi. Seorang pemuda meninggal bersama yang lainnya,” sambungnya.
(Hendra Mujiraharja)