LANGKAWI – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-26 ASEAN yang berlangsung di Kuala Lumpur dan Langkawi, Malaysia pada 26 dan 27 April 2015, ditutup dengan deklarasi tiga dokumen.
Ketiga dokumen yang dideklarasikan adalah ‘Kuala Lumpur Declaration on A People Oriented, People Centred ASEAN’, ‘Langkawi Declaration on the Global Movement of Moderates’, dan ‘Declaration on Instituionalizing the Resilience of ASEAN and It’s Communities and Peoples to Disasters and Climate Change’.
Dokumen-dokumen yang dideklarasikan membahas isu-isu di berbagai bidang politik, ekonomi, keamanan, sosial budaya, dan lingkungan.
“Saya percaya kita telah menghasilkan sebuah diskusi yang positif dan bermanfaat dan telah membuat sebuah permulaan untuk bekerjabersama untuk mewujudkan sebuah ASEAN yang berpusat kepada rakyat,” demikian pidato Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak dalam penutupan KTT di Langkawi International Convention Centre (LICC), seperti dilansir Bernama, Selasa (28/4/2015).
PM Najib yakin bahwa diskusi yang dilakukan selama KTT telah memberikan sebuah kemajuan bagi pendirian ASEAN Community yang direncanakan terbentuk akhir tahun ini. Dia meminta negara-negara ASEAN untuk berusaha sekuat mungkin demi terwujudnya tujuan tersebut.
“Keuntungan yang didapat, rakyat kita sangat besar, kita harus memanfaatkan kesempatan ini dengan sepenuh hati,” lanjutnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan sembilan kepala negara lainnya menghadiri pertemuan puncak hari pertama yang berlangsung di Kuala Lumpur. Dia kemudian diwakili oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada pertemuan lanjutan di Langkawi.
(Hendra Mujiraharja)