Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Indonesia Usung Isu Ekstradisi dan Hak Buruh Migran Pada Pertemuan Menlu ASEAN

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 01 Februari 2018 |20:01 WIB
Indonesia Usung Isu Ekstradisi dan Hak Buruh Migran Pada Pertemuan Menlu ASEAN
Ilustrasi tenaga kerja Indonesia (Dok. Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dijadwalkan menghadiri pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) di Singapura pada 5-7 Februari. Ini adalah pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri pertama yang diadakan pada masa keketuaan Singapura di 2018.

Pertemuan tersebut akan membahas beberapa isu pokok yang menjadi fokus ASEAN dalam ASEAN Vision 2025.

Agenda yang akan dibahas dalam pertemuan kali ini di antaranya adalah tindak lanjut dari pertemuan tingkat tinggi (KTT) ke-31 ASEAN yang digelar di Filipina tahun lalu dan keketuaan Singapura serta pembahasan mengenai isu-isu regional dan internasional. Indonesia sendiri memiliki beberapa agenda yang akan dikedepankan dalam pertemuan mendatang.

"Dalam AMM ini Indonesia akan mendorong beberapa hal, yang pertama mengenai pembentukan segera instrumen ekstradisi di ASEAN, yaitu ASEAN Extradition Treaty untuk memfasilitasi kerja sama hukum yang kuat antara sesama negara anggota ASEAN, khususnya untuk mengatasi kejahatan lintas batas," kata Direktur Politik dan Keamanan ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Mochamad Chandra Widya Yudha pada press briefing di Kementerian Luar Negeri, Kamis (1/2/2018).

"Yang kedua menekankan pentingnya ASEAN dan China untuk mencapai kemajuan yang signifikan terkait dalam perundingan Code of Conduct (CoC) di Laut China Selatan pada 2018 ini," tambahnya. Chandra menjelaskan, framework CoC telah disepakati oleh kedua belah pihak pada 2017 dan dalam KTT ASEAN-China November lalu telah memberikan dukungan untuk dimulainya perundingan berdasarkan framework tersebut.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement