RIYADH - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al Jubeir, mengatakan keputusan Raja Salman dan pemimpin negara Arab lainnya untuk tidak menghadiri pertemuan Camp David di Amerika Serikat (AS) tidak bermaksud untuk menghina negeri Paman Sam itu, julukan AS.
"Keputusan ini bukanlah bentuk ketidaksetujuan di antara dua negara," kata Adel Al Jubeir kepada Al Jazeera, di kantor Kedutaan Besar Arab Saudi, Washington, AS, Selasa (12/5/2015).
Jubeir mengatakan, pertemuan pada Kamis 14 Mei bertepatan dengan gencatan senjata untuk kemanusiaan dengan Yaman. Sebagaimana diketahui, koalisi negara Arab sedang bertempur melawan pemberontak Houthi dalam konflik Yaman.
Pengumuman ini dianggap sebagai penolakan atas Presiden AS Barack Obama. Apalagi, belakangan ini hubungan kedua negara sedang tegang karena ketidaksetujuan Arab Saudi mengenai kesepakatan nuklir antara AS dan Iran.
Jubeir menuturkan, Pangeran Mohammed bin Nayef, yang juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, akan memimpin delegasi Arab Saudi menggantikan Raja Salman. Putra Raja Salman, Pangeran Mohammed bin Salman, yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan, turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Dalam pertanyaannya pada Senin 11 Mei 2015, pihak Gedung Putih mengatakan, Raja Salman telah menghubungi Obama untuk menyampaikan penyesalannya karena tidak bisa datang ke Washington.
(Pamela Sarnia)