Pengumuman ini dianggap sebagai penolakan atas Presiden AS Barack Obama. Apalagi, belakangan ini hubungan kedua negara sedang tegang karena ketidaksetujuan Arab Saudi mengenai kesepakatan nuklir antara AS dan Iran.
Jubeir menuturkan, Pangeran Mohammed bin Nayef, yang juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, akan memimpin delegasi Arab Saudi menggantikan Raja Salman. Putra Raja Salman, Pangeran Mohammed bin Salman, yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan, turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Dalam pertanyaannya pada Senin 11 Mei 2015, pihak Gedung Putih mengatakan, Raja Salman telah menghubungi Obama untuk menyampaikan penyesalannya karena tidak bisa datang ke Washington.
(Pamela Sarnia)