Filipina dan AS Besar-besarkan Ancaman China

Jihad Dwidyasa , Jurnalis
Jum'at 15 Mei 2015 20:00 WIB
Salah satu pulau yang disengketakan dalam konflik Laut China Selatan (Foto: Reuters)
Share :

BEIJING – Kementerian Luar Negeri China menuduh Filipina dan Amerika Serikat (AS) telah bekerja sama untuk membesar-besarkan ancaman China terkait konflik Laut China Selatan. Pemerintah China menilai pihak Filipina terus memperuncing konflik maritim.

Komentar dari China itu muncul sehari sebelum Menteri Luar Negeri AS John Kerry dijadwalkan mengunjungi China. Dalam kunjungan itu, Menlu Kerry berkomitmen menjamin kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut China Selatan.

Ketegangan di Laut China Selatan meningkat sejak China melakukan reklamasi dengan membangun landasan pacu di beberapa wilayah tersebut. China telah mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. Namun, klaim itu ditentang Filipina, Malaysia, Vietnam, Brunei, dan Taiwan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengkritik keras Pemerintah Filipina. “Filipina mengabaikan kepentingan umum di wilayah ini dan terus mengambil langkah-langkah provokatif yang mempersulit dan memperuncing sengketa,” ujarnya, seperti dikutip Reuters, Jumat (15/5/2015).

“Beberapa orang di Filipina bertindak kelewatan, dan menggemakan opini kepada negara-negara lain untuk membesar-besarkan ancaman China. Kami akan merespons tegas untuk setiap tindakan provokasi terhadap China,” lanjutnya.

Sebelumnya, Pemerintah Filipina diketahui telah bekerja sama dengan militer AS untuk menggelar latihan perang bersama. Ternyata, Filipina sedang mencari dukungan militer dan diplomatik pada AS untuk menangkis ancaman China yang telah menegaskan kedaulatannya atas kawasan Laut China Selatan yang disengketakan.

(Hendra Mujiraharja)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya