NU Resmi Adopsi Sistem Ahlul Halli wal Aqdi

Mohammad Saifulloh, Jurnalis
Senin 15 Juni 2015 11:29 WIB
Share :

“Selanjutnya Ahlul Halli wal Aqdi akan melakukan musyawarah, dengan setiap anggotanya memiliki hak memilih dan dipilih. Ahlul Halli wal Aqdi juga dapat memilih nama di luar Ahlul Halli wal Aqdi itu sendiri untuk menjadi Rais Aam, apabila dari sembilan orang yang ada tidak satupun yang bersedia dipilih,” jelas Kiai Ishomuddin.

Untuk kriteria Rais Aam yang merupakan pimpinan tertinggi di organisasi Nahdlatul Ulama, Munas Alim Ulama sepakat beberapa di antaranya adalah beraqidah Ahlussunnah wal Jamaah al Nahdliyah, wara’, zuhud, bersikap adil, alim atau berilmu/memiliki wawasan keagamaan yang luas, memiliki integritas moral, tawadlu’, berpengaruh, dan memiliki kemampuan untuk memimpin.

“Ada tambahan kriteria dari KH. Ma’ruf Amin, yaitu seorang Rais Aam juga harus munadzim (seorang organisatoris) dan Muharriq (penggerak organisasi). Alhamdulillah peserta Munas menyepakati juga syarat-syarat itu,” pungkas Kiai Ishomuddin.

Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama akan dilangsungkan di Jombang, Jawa Timur pada 1-5 Agustus 2015. Empat pesantren menjadi lokasi bersama Muktamar, yaitu Darul Ulum, Bahrul Ulum, Denanyar, dan Tebuireng.

(Muhammad Saifullah )

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya