Sejak April 2014, setidaknya sebanyak 6.116 orang dari kalangan militer dan warga sipil telah terbunuh akibat konflik antara kelompok separatis pro-Rusia dengan pasukan Ukraina.
Konflik di Ukraina Timur pecah setelah dua Kota, Donetsk dan Luganks, yang berada di wilayah Donbass menggelar referendum untuk memisahkan diri.
Setelah referendum, mereka mengumumkan kemerdekaan dan melepaskan diri dari Pemerintah Ukraina. Namun, Ukraina tidak terima dan menuduh Rusia ikut mendukung kelompok separatis di Ukraina Timur. Sejak saat itulah perang antara kelompok separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina mulai terjadi.
Sementara itu, di sisi lain Rusia selalu membantah keterlibatan mereka dalam konflik yang terjadi di Ukraina Timur. Negeri Beruang Merah itu menegaskan tidak pernah mengirimkan senjata, pasukan, atau kendaraan tempur ke wilayah Ukraina Timur.
(Hendra Mujiraharja)