JAKARTA - Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengaku kerap mendapatkan teror dari pihak lawan saat mengawal kasus pembunuhan Angeline.
"Saya kerap diteror saat mengawal kasus Angeline. Seperti kebakaran semalam ini seperti teror," jelas Arist di Kantor Komnas PA di TB. Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (28/6/2015).
Teror yang diterimanya meliputi ancaman sms, telefon dan juga aksi anarkis di jalan saat mobilnya melintas.
"SMS bilang begini kalau enggak bisa ungkap jangan diteruskan, telefon tiba-tiba bunyi, mobil saya dipepet orang," tambahnya.